Kamis, 03 Maret 2011

Sepanjang Januari 2011: Anjing Gila Gigit 4 Warga Bener Meriah

Thu, Jan 20th 2011, 08:51

REDELONG-Sepanjang Januari 2011, tecatat empat orang warga Kabupaten Bener Meriah, digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies. Keempat korban gigitan anjing gila itu, berasal dari beberapa kecamatan di kabupaten tersebut. Rata-rata korban yang tergigit anjing gila didominasi dari kalangan anak-anak dan pelajar.

Terjangkitnya infeksi rabies pada hewan peliharaan milik masyarakat di daerah itu, salah satu faktor penyebabnya karena minimnya kesadaran masyarakat dalam memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing milik mereka.

Dari data yang diperoleh dari dinas terkait, terhitung sejak awal Januari 2011, empat orang yang menjadi sasaran gigitan anjing gila, antara lain, Danda (4,5) warga Pondok Sayur, Kecamatan Bukit, digigit pada 5 Januari 2011 lalu, disusul Riskan Akbar (15) warga Bintang Bener, Kecamatan Permata, yang digigit anjing gila pada 6 Januari 2011.

Korban ketiga, yakni Iwan Ramadan, warga Hakim Wih Ilang, Kecamatan Bandar, diserang anjing yang diduga terinfeksi rabies, pada 11 Januari lalu. Dan kasus terbaru adanya warga diserang serta digigit anjing yang diduga mengindap infeksi rabies terjadi pada tgl 18 Januari 2011 kemarin, yang menimpa salah seorang bocah, Armada (5) warga Tanjung Pura, Kecamatan Bandar.

Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Bandar, Kabupaten Bener Meriah, drh Ismail Harun, kepada Serambi Rabu (19/1) mengatakan, telah menerima laporan bahwa ada beberapa warga yang diserang dan digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies di beberapa kecamatan di daerah itu.

“Sejak awal Januari 2011 sampai dengan sekarang kami sudah menerima laporan empat orang yang diserang. Namun belum dapat dipastikan apakah anjing yang menggigit warga itu telah terserang infeksi rabies,” kata drh Ismail Harun.

Melihat kondisi serangan anjing yang menggigit warga di beberapa kampung di daerah itu, dalam waktu yang tidak jauh berbeda, diduga hewan peliharaan itu, telah terinfeksi rabies. Namun, kata Ismail Harun, untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Tetapi untuk mengantisifasi menularnya rabies kepada warga yang telah digigit, diharuskan bagi warga itu untuk mengecek kondisinya ke pusat kesehatan setempat. “Data yang ada pada kami ada empat orang yang sudah digigit. Tetapi informasi terbaru ada satu orang lagi, M Amin (40) Warga Uber-Uber, Kecamatan Mesidah, juga digigit anjing namum belum bisa dipastikan,” sebut Kepala Puskeswan Bandar ini.

Menurut drh Ismail Harun, pihaknya telah melakukan vaksin rabies terhadap hewan peliharaan yang berpotensi terserang infeksi rabies. Namun kendala yang ditemui di lapangan, masih banyak warga yang belum menyadari pentingnya diberikan vaksin pada hewan peliharaan mereka.

Bahkan, sebagian warga justru secara terang-terangan menolak petugas keswan untuk memberikan vaksin untuk anjing peliharaan. “Kendala petugas di lapangan karena banyak masyarakat yang menolak agar anjing peliharaannya tidak diberikan vaksin rabies. Padahal, petugas telah secara rutin turun ke lapangan untuk membagikan vaksin secara gratis namun tetap saja ditolak masyakat dengan berbagai alasan,” ungkapnya.

Akibatnya, tambah Ismail Harun, pemberian vaksin rabies kepada hewan peliharaan milik warga yang berada di wilayah kerja Puskeswan Bandar, hanya terealisasi sekitar 40 persen. Hal itu terjadi lantaran kurangnya kesadaran dari warga untuk memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaannya. “Padahal, kalau hewan-hewan peliharaan itu terjangkit infeksi dan menyerang manusia, akibatnya bisa fatal,” pungkas Kepala Puskeswan Bandar ini.(c35)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar